Apapun bahan dasar yang dipergunakan
untuk furnitur yang merupakan pilihan kita, permukaan luarnya harus di
finishing agar tampilannya indah. Ada berbagai macam jenis style finishing
material, antara lain : Finishing Melamine, Cat Duco dan HPL. Bagian dalam
kabinet biasanya dilapisi bahan melaminto. Tapi kabinet yang menggunakan pintu
kaca, bagian dalamnya tidak dilapisi melaminto, melainkan dilapis dengan bahan
yang sama dengan pelapis kabinet bagian luar. Jadi dari luar kaca, bagian dalam
kabinet tetap terlihat indah.
(a).
Finishing Melamine : Adalah dengan metode penyemprotan cairan melamine
sebagai lapisan permukaan finishing akhir pada permukaan furnitur dapat berupa
tampilan yang dof (tidak Mengkilat) atau glossy ( mengkilat). Pemilhan warna
dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena
finishing sistem melamine dalam interior desain digunakan untuk furnitur yang
ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu.
Bahan-bahan finishing melamine adalah :
- Melamine
Sanding Sealer : Bahan finishing dua komponen (sanding sealer + hardinner)
yang berfungsi sebagai lapisan dasar
sebelum proses top coat dilakukan.
- Melamine
Clear : Bahan finishing yang dua
komponen (melamineclear + hardinner)
berfungsi sebagi lapisan akhir
setelah proses pekerjaan sanding sealer dilakukan.
- Thinner A :
Bahan pengencer basanya disebut juga solven adalahbahan cairan untuk pengencer
caiaran finishing melamine sifatnya
mudah menguap/.
- Wood Filler
: Bahan untuk menutupi pori-pori kayu bentuknyaseperti pasta dan jenisnya
mnyesuaikan dengan pilihan kayu yang akan diwood filler.
- Wood Stain :
Bahan berupa cairan yang berfungsi sebagaipewarna permukaan kayu, pilihan warna bervariasi
sesuai color Card yang disediakan.
(b). Cat Duko: Adalah dengan metode penyemprotan cat duko
pada permukaan furnitur, yang pada pelaksanaan penyemprotannya menggunakan
pistol semprot (spraygun) dengan menggunakan
tekanan angin (kompressor).
Untuk penentunan Warna dapat
bervariasi sesuai dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-warna pastel
maupun natural. Pada proses cat duco ini serat kayu pada perabot kayu tidak akan terlihat, dan ini merupakan dampak
sampingan jika menggunakan duko, karena
permukaan kayu akan tertutup dengan
warna solid dari cat itu sendiri. Biasanya finishing dengan teknik duko dalam desain interior digunakan
untuk menampilkan kesan nuansa dinamis, kesan elegan dan kesan modern pada
sebuah tampilan ruangan.
Pengecatan dengan teknik duco pada
prinsipnya adalah pelapisan yang menutup serat dan tekstur permukaan kayu
sehingga menjadi tidak terlihat lagi.
Untuk mencegah penyusutan bahan
perabot kayu yang dicat, biasanya
pemilihan bahan sering digunakan untuk apliklasi cat doko ini ialah dengan
menggunakan kayu lapis. Seperti yang kita ktahui bahwa kayu lapis terbuat dari
beberapa lapisan kayu yang tersusun selang-seling, sehingga faktor
penyusutan kayu menjadi sangat kecil dan
kayu tidak menjadi sangat stabil.
Bahan finishing duco adalah sebagai berikut :
1. Cat Laquer :
Cairan cat mobil Untuk melapisi permukaan benda yang siap untuk dicat, adapun
pilihan warnanya sangat beragam.
2. Dempul
Plastic : Bahan untuk menutup permukaan benda yang yang tidak rata ataupun
permukaan yang berlubang. Bahan dempul plastik ini terdiri dari 2 komponen yang
bila tercampur sangat keras seperti batu.
3. Cat dasar :
Bahan cat dasar untuk proses cat duco sebelum lapisan akhir (top coat)
4. Cat Epoxy :
Clear (Lapisan transparan)
5. Thinner :
Bahan berupa cairan (mudah menguap) yang berfungsi sebagai pengencer campuran
cat duko.
(c). HPL : Adalah
metode finishing interior atau furnitur dengan merekatkan atau memberikan suatu
bahan pelapis dipermukaan furnitur. Pelapis yang umum digunakan adalah HPL ( High Polyphinil Laminated),
tacon, decosit, supercon dan PVC
(Polymerization of Vinyl Chlorid). Di antara keempat pelapis tersebut, HPL
paling mahal, disusul tacon, decosit, supercon dan terakhir PVC.
Keunggulan High Pressure Laminate
(HPL) adalah bahan pelapis furniture dan merupakan salah satu alternatif
finishing material yg terbuat dari resin, penolin, kraft paper dan decorative
paper.
Keunggulan HPL (High polyphinil
Laminated ):
- Pengerjaan lebih praktis karena
tidak tergantung suhu udara dan panas
- Harga lebih kompetitif (dibanding
duco)
- Waktu pengerjaan HPL lebih singkat
- Warna merata dan sama (consistan
color)
- Cocok untuk furniture dengan
tampilan yang modern dan minimalis.
- Design lebih exclusive (motif
lebih banyak)
- Easy maintenance (mudah dibersihkan)
- Resistence/tahan scrate/gores, stain/kopi, heat/panas dan durable/kuat
- HPL merupakan green product (ramah lingkungan)
- Untuk woodgrain tersedia dalam jumlah banyak, siap pakai tanpa harus
menebang pohon untuk mendapat motif kayu.
Tampilan HPL, tacon dan decosit/pvc agak mirip, bedanya permukaan HPL dan
tacon lebih bertekstur (sehingga lebih alami), sementara PVC berteksture licin.
PVC lebih murah dan lebih tipis, tapi bahan ini dalam penggunaanya untuk sistem
finishing interior, tidak ramah lingkungan karena unsur plastiknya. Sementara
HPL dan tacon jika kualitasnya tidak bagus, warnanya lama-kelamaan bisa pudar
atau kekuning-kuningan.
Demikian artikel saya
yang berjudul bahan finishing furniture ini.
semoga bisa menjadi referensi buat anda dan semoga bermanfaat.